Form Login



Agenda Kegiatan Masjid

Jadwal Sholat Kota Jakarta
Bom Idelogy Cetak Email
Ditulis oleh Administrator   
Kamis, 11 Pebruari 2010 17:12

Oleh: Elvan Syaputra *)

“Hampir tiba saatnya, umat manusia (musuh Islam) akan mengepung dan memperebutkan kalian seperti sekelompok orang rakus berebut makanan di atas nampan“.

Demikian peringatan nabi Muhammad SAW kepada ummatnya. Apa yang dikhawatirkan Nabi tersebut sudah terbukti, umat Islam telah menjadi kue rebutan para kolonialis, dikepung dari berbagai arah baik dalam bidang ekonomi, politik, militer, budaya maupun ideologi pemikiran.

Dari berbagai ideologi global yang saat ini mendominasi dunia, bisa ditarik benang merah yang mengaitkan satu dengan lainnya. Yang satu menjadi induk bagi cabang lainnya, yang satu menjadi batang bagi tunas lainnya. Dan semua bermuara pada gerakan Yahudi internasional ( Zionisme ). Zionisme atau shuhyoniah yang diarsiteki oleh tokoh Yahudi Austria Theodor Herzl, adalah reinkarnasi dari Massonary (Freemasonry ) sebuah gerakan Yahudi bawah tanah, terorisme yang sulit dilacak, karena memiliki kontrol organisasi yang rapi. Tujuannya mengupayakan Yahudi untuk mendominasi dunia. Menyeru kepada atheisme, permissifisme dan kerusakan.

Zionisme mempunyai jaringan organisasi yang sangat banyak dan kuat, mendominasi perekonomian global, menguasai dana internasional yang dijadikan alat untuk menyetir politik dan ekonomi Negara-negara dunia ketiga, ikut menegendalikan PBB, memperalat amerika dan Negara-negara Eropa untuk mengegolkan ambisi mereka.

Freemasonry yang berarti perkumpulan tukang batu, hanyalah nama samaran agar para tokoh Yahudi leluasa bergerak menjalankan misi mereka. Mereka mempunyai akar sejarah yang panjang, konon sudah didirikan sejak 43 M oleh Herodes Agripa I. Kegiatan mereka pada awalnya adalah memusuhi orang-orang Kristen, menyiksa, mengusir dan membantai mereka, hingga akhirnya merusak bahkan merubah doktrin utama ajarannya. Mereka juga berupaya merusak ajaran Islam lewat Abdullah bin Saba’ yang mempelopori munculnya Syiah Ghulat, sekaligus untuk memecah belah kekuatan Islam. Disamping aktif menyebarkan cerita dusta ( isroiliyat ) untuk menodai kemurnian Islam.

Tahap kedua gerakan Massonary dimulai tahun 1770 M, berhasil merekrut ribuan tokoh politik dan ilmuan dunia yang tertipu propaganda mereka. Dengan pandai mereka membonceng gerakan renaissance di Eropa dan revolusi Perancis melalui tokohnya Comte de Mirabeau. Berikutnya mereka aktif memanfaatkan para pemikir yang mempunyai pengaruh kuat di masyarakatnya seperti Jean Jacques Rousseau, Voltaire, Jurji Zaidan dan Karl Marx.

Yahudi membonceng gerakan pemikiran dan faham ideology, yang dilandasi filsafat materialisme, yang menjadikan materi sebegai tolok ukur segala sesuatu, mengingkari wujud Allah dan segala yang ghoib. Faham ini dipadukan dengan liberalisme ( kebebasan ) telah melahirkan bayi tangguh dan mendominasi dunia bernama kapitalisme, suatu sistem ekonomi yang filsafat dan politiknya didasarkan kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan faham kebebesan. Berbagai bentuk tindakan yang egoistik, monopolistik, kekejaman hingga penjajahan lahir dari semangat ini.

Materialisme juga melahirkan anak kembar bagi kapitalisme, yaitu komunisme : sebuah aliran berfikir yang berlandaskan pada materialisme, menafsirkan sejarah berdasarkan atas pertarungan kelas dan faktor ekonomi. Aliran ini berpadu dengan faham atheisme ( mengingkari eksistensi Tuhan ) menebar bencana di muka bumi. Peletak dasar-dasar pemikiran komunisme adalah failusuf Yahudi Jerman yang bernama Karl Marx ( 1818-1883 M ). Teori-teori kominusme yang disusun dalam buku Manifesto Komunis dan Das Capital oleh Marx, telah berhasil diaplikasikan oleh Lenin dalam revolusi berdarah Bolsheviks di Rusia tahun 1917 M yang dilanjutkan oleh Joseph Stalin ( 1879-1954 M ) keduanya dengan tangan besi, tiranisme, bengis, sadis dan kejam memaksakan faham komunis kepada bangsa Rusia dan kemudian diekspor ke berbagai negri miskin lainnya.

Faham lain yang agak netral dan menjadi partner baik bagi Kapitalisme maupun kamunisme adalah Darwinisme : Sebuah gerakan pemikiran yang dinisbahakan kepada seorang pemikir Inggris Charles Darwin. Pada tahun 1859 lewat bukunya The Origin, Darwin mengupas teori evolusi ( pertumbuhan dan perkembangan makhluk ) yang sangat bertentangan dengan agama. Intinya nenek moyang manusia adalah kera, dengan demikian manusia tidak bisa mengingkari bahwa mereka adalah binatang. Bagi Darwin, teori tentang Tuhan muncul saat manusia masih lemah, sekarang, setelah berevolusi menjadi kuat, manusia tidak lagi membutuhkan Tuhan dan agama. Selain menentang agama, Teori Darwin juga mendorong dan mengesahkan cara hidup model binatang. Diantara ilmuwan yang terinspirasi oleh teori Darwin adalah Sigmund Freud, ahli psychoanalysis berdarah Yahudi Czechoslovakia ( 1856 ) yang mempunyai teori bahwa lebido sexsual ( dorongan sex ) adalah motivasi utama segala aktifitas manusia. Fruedisme ini kemudian melahirkan pola hidup free sex, runtuhnya moral dan lembaga keluarga di masyarakat.

Di sisi lain, setelah Islam mampu menaklukkan Andalusia, serta melabrak Eropa sampai jantung kota wina dan paris, orang-orang Kristen Eropa mulai terbuka matanya untuk mempelajari Islam, kekuatan apakah gerangan yang menggerakkan manusia dalam waktu yang sangat cepat telah menguasai dunia ?. inilah awal dari gerakan orientalisme ; gelombang pemikiran yang mencerminkan studi ketimuran khususnya Islam, dan mencakup peradaban, agama, seni, sastra, bahasa dan kebudayaan. Jerbert de Oraliac (938-1003 M ) adalah seorang pendeta Venezia yang juga belajar tentang Islam di Andalusia dan kemudian menjadi Paus pertama dari Perancis.

Orientalisme semakin digencarkan setelah umat Kristen mengalami kekalahan telak dan beruntun dalam perang salib. Hal ini juga tidak lepas dari peranan Yahudi yang ingin memukul kekuatan Islam. Goldziher, sebagai contoh dan sederetan nama lainnya adalah orientalis fanatik berdarah Yahudi. Mereka mempelajari Islam untuk mencari kelemahan umat Islam, membangun persepsi yang salah atas Islam, memutar balikkan fakta, serta membangkitkan aliran-aliran sempalan yang sesat dalam Islam dengan bungkus baru logika. Saat ini para orientalis telah berhasil membangun pusat-pusat studi Islam dan ketimuran di Inggris, Perancis, Amerika, Canada dll dan mendidik ribuan anak-anak Islam dengan pola fikir mereka agar nantinya menjadi propagandis efektif.

Ada sebagian kecil kaum orientalis yang obyektif dan mempunyai jasa atas Islam dengan karya-karya mereka yang besar dan rapi, namun kebanyakan mereka adalah para penghamba penjajahan ( kolonialisme ) yang menyimpan dendam atas kekalahan perang salib. Sejak abad XV bangsa Eropa mulai menjarah dan mengekspansi negri-negri Islam di Asia dan afrika, menindas penduduknya, mengeksploitasi sumber daya alamnya serta menyebar luaskan ajaran Injil mereka ( Glory, Gold and Gospel ). Yang membonceng gerakan ini adalah kristenisasi, untuk merubah peta dunia dari tanda bulan bintang menjadi salib. Jaringan gerakan kristenisasi di Asia dan Afrika sangat solid, dukungan dana mereka tidak terbatas, tangan-tangan kokoh kekuasaan ikut menaungi, segala macam cara mereka tempuh, missionaries militan mereka sangat banyak tersebar di pelosok-pelosok negri muslim. Pendidikan, Pelayanan kesehatan, politik, ekonomi, hingga budaya menjadi garapan mereka.

Kemajuan Barat dalam peradaban materi, sebagi buah dari kapitalisme dan liberalisme menjadi modal untuk menyeret dunia timur ( Islam ) mengikuti arus peradaban mereka. Gerakan ini disebut dengan westernisasi ( proses pembaratan ). Negri – negri Islam yang belum sembuh dari luka penjajahan silau melihat kemajuan materi Barat, hanya membebek saja apa yang diinginkan Barat, seperti beo yang hanya mengulang-ulang ucapan tuannya. Westernisasai ini angat ampuh dengan memanfaatkan anak-anak Islam sendiri, gerakan untuk mengusung pola hidup Barat ini disebut al-ghozwul fikri wasstaqofi, ekspansi pemikiran dan peradaban. Sayangnya yang banyak diadopsi oleh umat Islam adalah hal-hal negatif berupa perilaku yang jauh dari nilai-nilai moral Islam, bukan hal-hal positif yang menjadi pilar kemajuan mereka.

Yang sangat fatal adalah persepsi bahwa Barat berhasil maju karena menerapkan sekularisme ( pemisahan agama dengan negara, materi dan ruhani ), dan selanjutnya ingin menerapkan konsep ini pada Islam. Padahal alqiyas ma’al fariq bathil. Menganalogikan Islam dengan Kristen abad pertengahan adalah satu kesalahan fatal. Sekularisme memang lahir sebagai reaksi atas dominasi gereja yang berlebihan dalam bidang kehidupan, tiran, diktator, menentang ilmu pengetaahuan atas nama agama, para pemimpin gereja telah over acting disamping memang ajaran Kristen sendiri telah mengalami banyak pemalsuan.

Setelah terjadi revolusi Perancis masyarakat yang sudah jemu dengan penindasan gereja mendapat angin segar untuk memproklamirkan sekularisme. Ada yang ekstrim sehingga menentang agama habis-habisan dan kemudian menjadi atheis, namun ada juga yang masih moderat, hanya membatasi agama untuk urusan ruhani dan akhirat semata. Orang yang memahami Islam dengan baik tentu tidak akan mempunyai faham sekular, Islam adalah sistem kehidupan yang universal, dan sangat identik dengan ilmu penegetahuan, sehingga tidak ada alasan untuk mendhalimi Islam dengan mengasingkannya dari kancah kehidupan.

*Peneliti muda Centre for Islamic and Occidental Studies CIOS

Sumber: Institut Manajemen Masjid

 

Tambah komentar


Kode keamanan
Refresh